Ilmu Kehutanan dan Minatnya

Tak pernah terpikir barang selintas bahwa kelak aku akan kuliah di ilmu kehutanan, budidaya hutan. Life plan ku adalah menjadi dokter. Maka kemudian aku semakin sadar bahwa manusia hanya bisa berencana dan Dialah yang menentukan segalanya. Life must go on.

Pada dasarnya aku menyukai pelajaran biologi, maka kuliah pun kusesuaikan dengan minat ini dan pilihan ketiga kemudian jatuh pada budidaya hutan lalu di sinilah aku tumbuh dan berkembang. Lantas apa yang tergambar di benak kalian ketika akan belajar di kehutanan? Apakah semuanya melulu tentang biologi? Tidak!

Fakultas kehutanan universitas gadjah mada adalah salah satu dari dua universitas negeri di pulau jawa yang menyelenggarakan program studi ilmu kehutanan. Memasuki semester empat tiap mahasiswa mulai harus memilih salah satu dari empat minat yang ada; silvikultur (budidaya hutan), konservasi sumberdaya hutan, manajemen hutan dan teknologi hasil hutan. Secara umum ilmu kehutanan dasarnya adalah mata pelajaran MIPA, utamanya biologi.

Namun, masing-masing minat memiliki spesifikasi lebih mendalam. Pertama, manajemen hutan (MH) adalah minat yang paling banyak mahasiswanya dan memang begitulah sunatullahnya. Hal ini dikarenakan domain mata kuliah ada di minat MH. Secara umum MH bisa dipandang dari segi eksak dan sosial. Eksaknya berkaitan dengan perhitungan potensi hutan, perhitungan volume tebangan dan segala sesuatu yang mengiringinya termasuk salah satunya adalah biometrika hutan. Pada bidang sosialnya lebih kepada konflik yang terjadi pada lahan hutan, proses pengambilan dan kritisi kebijakan kehutanan, hingga nilai ekonomi suatu sumberdaya hutan. Namun demikian, penyebutan dua bagian eksak dan sosial ini tidak sepenuhnya tepat karena masih ada bagian pemetaan hutan dan lain sebagainya yang tidak bisa disebutkan satu per satu dalam tulisan ini.

Kedua, minat silvikultur. Minat ini lebih fokus pada semua seluk beluk yang berkaitan dengan tanaman. Basic nya adalah biologi khususnya biologi tanaman. Lebih spesifik lagi adalah tanaman berkayu dan pada bagian inilah yang membedakan antara kehutanan dengan pertanian. Jika kamu menyukai fisiologi tanaman, mikrobiologi tanah, ilmu tanah, silvikultur, atau agroforestri, maka minat silvikultur bisa kamu jadikan pilihan.

Ketiga, minat teknologi hasil hutan. Satu minat ini fokus pada semua seluk beluk kayu serta hasil hutan bukan kayu. Jika kamu menyukai mata pelajaran fisika dan kimia, maka minat ini sangat tepat untuk kamu pilih. Jalannya perkuliahan pun juga tidak serumit minat silvikultur yang banyak praktikumnya karena praktikum pada minat ini tidak wajib alias bersifat pilihan. Beberapa hal yang kuketahui menjadi bahasan yang menarik pada minat ini adalah fisika kayu, kimia kayu, hasil hutan bukan kayu seperti damar, resin, getah, madu, dll. Sebagai informasi untukmu, presiden kita, Bapak Joko Widodo, lulusan dari minat ini lho..

Keempat, minat konservasi sumberdaya hutan. Minat ini yang dulu sempat membingungkanku. Dasarnya adalah mata pelajaran biologi. Hanya saja, pada minat ini ada tambahan fokus yang lain adalah perilaku satwa. Bagaimana seorang rimbawan konservasi bisa memahami semua dinamika yang terjadi di suatu hutan. Mulai dari hal terkecil sampai yang paling besar berupa ekosistem.

Secara keseluruhan, seorang rimbawan harus mengetahui semua ilmu dasar tentang hutan. Harapannya terbentuk integrasi antar minat dan sedikit banyak saling mengetahui kebutuhan pada masing-masing minat ketika kelak nanti bekerja. Lalu, masih ada yang diragukan untuk memilih kuliah di kehutanan? Atau bingung akan memilih minat mana?

Komentar